Seks adalah bagian kehidupan yang alami dan sehat. Faktanya, ini sangat luar biasa! Namun ada sejumlah informasi yang salah yang beredar. Dan mitos-mitos ini dapat menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu, berkontribusi terhadap masalah kinerja, dan bahkan menciptakan kesenjangan antar mitra.
Jadi, mari kita hilangkan prasangka beberapa kesalahpahaman seksual yang paling umum dan luruskan kehidupan seks yang lebih memuaskan, bebas dari rumor…
Mitos #1: Ukuran Itu Penting (Atau Apakah Itu?):
Kebenaran: Meskipun beberapa orang memang memiliki preferensi, penelitian menunjukkan bahwa ukuran penis memainkan peran yang jauh 'lebih kecil' dalam orgasme wanita dibandingkan ekspektasi masyarakat yang mungkin membuat Anda percaya…
Kenyataannya, komunikasi yang efektif, rangsangan klitoris, dan suasana santai jauh lebih penting untuk mencapai orgasme.
Jadi, kabar baik jika Anda sedikit lebih kecil, Tuan-tuan, karena semuanya tergantung pada teknik… Seperti kata pepatah: “Yang penting bukanlah ukuran perahunya, yang penting adalah pergerakan di lautan!”
Mitos #2: Anda Tidak Bisa Hamil Jika Berhubungan Seks Sambil Berdiri:
Kebenaran: Tidak! Tidak benar sama sekali! Sperma dapat berenang dengan sangat baik, dan apa pun posisi seksualnya, begitu ejakulasi terjadi, sperma dapat bergerak menuju sel telur dan berpotensi menyebabkan kehamilan.
Selalu praktikkan seks aman! Kecuali tentu saja, bayi memang merupakan hasil yang Anda cari…
Mitos #3: Seks Oral adalah Seks yang Aman:
Kebenaran: Meskipun seks oral umumnya jauh lebih aman dibandingkan hubungan seksual tanpa pelindung dalam hal kehamilan, hal ini tidak sepenuhnya bebas risiko…
Infeksi menular seksual (IMS) dapat menyebar melalui seks oral, jadi berhati-hatilah dengan alat kelamin siapa yang Anda biarkan dekat mulut Anda – atau gunakanlah kondom untuk perlindungan tambahan.
Mitos #4: Libido Tinggi Berarti Anda Lebih “Seksual”:
Kebenaran: Libido (dorongan seks) sangat bervariasi dari orang ke orang, dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti stres yang signifikan, hormon, dan pengobatan.
Kehidupan seks yang sehat tidak ditentukan oleh frekuensi, tetapi kualitas dan kepuasan bersama.
Pasangan berikutnya mungkin berhubungan seks sepanjang waktu, namun hal itu tidak berarti bahwa salah satu pihak benar-benar puas – atau bahkan bahagia.
Ingat: “Perbandingan adalah pencuri kebahagiaan”.
Mitos #5: Wanita Secara Alami Lebih “Frigid” Dibandingkan Pria:
Kebenaran: Tidak ada perbedaan mendasar dalam hasrat seksual antara pria dan wanita. Faktor-faktor seperti citra tubuh, komunikasi, dan pengalaman seksual di masa lalu semuanya dapat memengaruhi tingkat hasrat seksual seseorang…
Pada akhirnya, semuanya kembali ke individu masing-masing. Dan bagaimanapun juga, Anda harus selalu menghormati batasan orang lain.
Mitos #6: Pelumas Hanya untuk Orang yang Kurang Terangsang:
Kebenaran: Pelumas dapat menjadi alat yang luar biasa, bahkan bagi individu yang paling banyak dilumasi di antara kita. Hal ini dapat meningkatkan sensasi, mencegah gesekan, dan membuat seks lebih menyenangkan bagi kedua pasangan – terutama saat melakukan seks anal atau menggunakan mainan seks pria.
Mitos #7: G-Spot adalah Tombol Ajaib untuk Orgasme:
Kebenaran: G-spot adalah area di dinding vagina yang menurut sebagian wanita sangat sensitif (atau di prostat jika Anda seorang pria). Namun, tidak semua orang memiliki G-spot, dan itu bukan satu-satunya jalan menuju orgasme.
Stimulasi klitoris dan gairah secara keseluruhan jauh lebih penting – namun jika Anda dapat menemukan cara untuk mengeksplorasi dan menemukan “tombol-tombol” suci ini, maka hal tersebut sangat direkomendasikan.
Mitos #8: Anda Bisa “Berkehendak” untuk Orgasme:
Kebenaran: Meskipun fokus mental dapat berperan dalam kenikmatan seksual, berusaha terlalu keras untuk mencapai orgasme justru bisa menjadi bumerang!
Relaksasi, komunikasi terbuka, dan eksplorasi adalah kunci untuk mencapai orgasme – bukan memberikan tekanan yang tidak semestinya pada diri sendiri.
Santai saja dan fokuslah pada SEKARANG – bukan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Mitos #9: Anda Kehilangan Kehidupan Seks Setelah Memiliki Anak:
Kebenaran: Menjadi orang tua pasti dapat memengaruhi kehidupan seks Anda, tetapi hal itu tidak berarti akhir dari keintiman Anda dan pasangan. Memprioritaskan komunikasi, menjadwalkan “waktu kita” dengan pasangan, dan mencari cara baru untuk terhubung dapat membantu Anda mempertahankan kehidupan seks yang sehat dan memuaskan, bahkan setelah menjadi orang tua.
Kenyataannya, banyak orang tua sukses di luar sana yang benar-benar mengatur dan meluangkan waktu untuk kehidupan seksnya. Memang tidak mudah, tapi bisa dilakukan!
Mitos #10: Ada Frekuensi Seks yang “Normal”:
Kebenaran: Sama seperti libido, frekuensi seks “normal” sangat bervariasi dari pasangan ke pasangan. Hal terpenting adalah menemukan frekuensi yang sesuai untuk Anda berdua dan membuat Anda merasa puas dan terhubung.
Diberdayakan oleh Pengetahuan untuk Kehidupan Seks yang Beruap:
Sekarang setelah kita membantah mitos-mitos umum ini, Anda dapat menjalani kehidupan seks Anda dengan lebih percaya diri dan ekspektasi yang lebih realistis.
Ingat, komunikasi terbuka dengan pasangan Anda, kemauan untuk mengeksplorasi hal-hal baru, dan memanfaatkan berbagai alat kesenangan canggih semuanya dapat berkontribusi pada pengalaman seksual yang memuaskan dan sehat – terlepas dari apa yang “dipikirkan” orang lain.